Desa Rowobelang adalah salah satu desa di- kecamatan Batang, Kab. Batang yang terletak kurang lebih 4 (empat) kilometer dari kota kabupaten Batang/alun-alun ke selatan menuju kecamatan Wonotunggal dan kec. Bandar. Desa Rowobelang terbagi 3 (tiga) pedukuhan, antara lain pedukuhan Tembelang, Rowosuko dan Krengseng, dari 3 (tiga) pedukuhan tersebut terdapat 11 (sebelas) RT dan 3 (tiga) RW.
Tahun 2007 desa Rowobelang mendapat alokasi dana dari BLM PNPM-P2KP sebesar RP. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tepatnya bulan April 2007 dari Tim Faskel mengadakan Sosialisasi Awal (Soswal) kepada warga masyarakat di tiap RT/basis yang dilanjutkan pada Lokakarya tingkat desa.
Dari sekian usulan warga terhadap program P2KP melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) SUMBER MAKMUR, salah satunya adalah kegiatan pembangunan jalan dengan konstruksi perkerasan jalan lapis penetrasi (Lapen) dengan nama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ”MENTARI 2” diwilayah Tembelang meliputi RT 01, 02 RW I dan yang menjadi ketua KSM adalah Bp. Slamet. Usulan ini muncul karena jalan lingkungan tersebut masuk kategori jalan tanah belum ada perkerasan, padahal mobilitas warga dijalan tersebut cukup tinggi, karena diwilayah tersebut banyak pelajar (terutama pelajar SDN Rowobelang 1), ada yang berprofesi sebagai guru/pengajar, karyawan swasta/petani, bahkan terdapat wirausaha peternakan ayam, mereka mengandalkan jalan tersebut sebagai salah satu akses untuk menunjang aktifitas keseharian mereka.
Dari sekian usulan warga terhadap program P2KP melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) SUMBER MAKMUR, salah satunya adalah kegiatan pembangunan jalan dengan konstruksi perkerasan jalan lapis penetrasi (Lapen) dengan nama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ”MENTARI 2” diwilayah Tembelang meliputi RT 01, 02 RW I dan yang menjadi ketua KSM adalah Bp. Slamet. Usulan ini muncul karena jalan lingkungan tersebut masuk kategori jalan tanah belum ada perkerasan, padahal mobilitas warga dijalan tersebut cukup tinggi, karena diwilayah tersebut banyak pelajar (terutama pelajar SDN Rowobelang 1), ada yang berprofesi sebagai guru/pengajar, karyawan swasta/petani, bahkan terdapat wirausaha peternakan ayam, mereka mengandalkan jalan tersebut sebagai salah satu akses untuk menunjang aktifitas keseharian mereka.
Wilayah Tembelang RT 01, 02 RW I terdapat kurang lebih 120 rumah mukim dan 230 warga dewasa, kesulitan warga dan anak sekolah waktu itu adalah saat musim hujan, sebab jalan menjadi becek dan licin akibat dari lumpur tanah merah, jika musim kemarau juga menyisakan debu bagi pengguna jalan dan warga sekitar. Sehingga usulan kegiatan tersebut masuk skala prioritas dari hasil musyawarah/rembug warga ditingkat desa, yang dipandang dari segi kemendesakan dan kemanfaatan.
Kegiatan perkerasan jalan ini tertuang di Berita Acara Penetapan Prioritas Usulan Kegiatan (BAPPUK) ke-2 (dua) dengan anggaran biaya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) P2KP sebesar Rp. 20.500.000,- dengan volume rencana Panjang = 260 mtr dan Lebar = 1,8 mtr, serta didukung dari swadaya masyarakat dengan berbagai macam konstribusinya. Implementasi dana BLM P2KP pada kegiatan ini terealisasi pada tanggal 08 Juli 2008 tahap 1 (pertama) dengan mekanisme tahapan pencairan (30%, 60%, 10%). Saat kami menemui Bpk. Warmudji (Koor. BKM SUMBER MAKMUR) beliau menyampaikan ”atas nama warga kami menyampaikan rasa syukur dan terimakasih dengan usulan kegiatan jalan lapen bisa didanai dari BLMP2KP serta tidak masuk negative list P2KP”. Selanjutnya kami menanyakan mengapa dipilih pembangunan jalan, beliau menjawab ”selain menjadi skala prioritas, pengerjaan jalan ini bisa dikerjakan oleh warga kami dan sudah umum dikerjakan oleh warga desa Rowobelang pada khususnya, sebab sebagian warga juga ikut terlibat dalam pekerjaan menata agregatnya, sekaligus sewa Slendher/Walles dari warga kami juga mempunyai kenalan yang bisa diajak kerjasama”.
Waktu pelaksanaan, warga sekitar mengagendakan kerja bhakti dengan cara digilir tiap RT, yang dimulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB. Pekerjaan tersebut memerlukan waktu hampir setengah bulan, pada waktu itu warga yang menjadi tenaga kerja mengalami kesulitan saat pengerjaan penataan batu, karena diperlukan tenaga khusus/ahli sebagai pembimbing lapangan. Kebetulan waktu itu ada seorang yang pengalaman dalam bidang konstruksi jalan lapen, beliau bernama Bpk. Nudi, sehingga warga/tenaga kerja bisa melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai standar kelayakan/teknis dan bisa bermanfaat bagi penggunan jalan dan lingkungan sekitar, tambahan pernyataan dari Bpk. Warmuji.
Mengingat pentingnya kegunaan dan fungsi jalan tersebut, dari warga sekitar dengan semangat dan optimis, jalan tersebut harusb selesai sesuai dengan volume rencana jika dimungkinkan bisa melebihi target. Hal tersebut dapat dibuktikan munculnya konstribusi swadaya tidak hanya pada tenaga kerja saja, melainkan juga ada yang menyumbangkan uang, sehingga pada ahkir pelaksanaan diukur dengan hasil yang bagus dan volume melebihi rencana menjadi 2 x 300m dari 1,8 x 260m.
Dari hasil pantauan dilapangan, kegiatan tersebut masih memerlukan sarana pendukung/pelengkap jalan, yaitu adanya drainase pada bahu jalan dan penerangan jalan, sementara ini warga membuat parit jalan untuk aliran air. Semoga dari warga masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi desa Rowobelang kedepan lebih peduli pada lingkungan sekitar, sebab sebagian besar warga menyatakan, menginginkan agar program semacam ini ada terus guna membangun desa, karena dalam program ini warga sangat antusias sekali dalam berpartisipasi di setiap kegiatannya karena program ini mengedepankan transparansi sehingga masyarakat lebih percaya terhadap program PNPM Mandiri perkotaan (Sumber Tim : 55 Kab. Batang)
No comments:
Post a Comment