Desa pejambon merupakan salah satu desa di kecamatan warungasem yang mendapatkan Program PNPM-P2KP.Jumlah penduduknya kurang lebih 1.342 jiwa,tersebar di 5 RW,5 RT.Alokasi dana yang di terima desa pejambon adalah sebesar 200 juta.
Nurhasanah,Koordinator BKM bersatu pejambon menjelaskan bahwa warga di lingkungannya sangat senang dan mendukung dengan adanya program PNPM-P2KP,hal itu di buktikan oleh warga dengan adanya swadaya warga saat membangun kegiatan lingkungan di wilayahnya”paparnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dana BLM I yang telah di salurkan sebanyak 40 juta dengan perincian: pertama pembangunan talud,pembangunana sarana air bersih dan posyandu lansia.
Salah satu Ungkapan rasa syukur disampaikan oleh wasturi salah satu anggoata BKM karena salah satu program di lingkungannya sangat dirasakan oleh warga masyarakat di sekitarnya yaitu pembangunan sarana air bersih,walaupun dengan dana yang minim sebesar 10 juta, yang dilaksanakan oleh KSM “Adi Makmur” rowadi kidul.
KEMITRAAN DENGAN PLN
Proyek ini selesai tinggal satu permasalahan lagi mengenai listrik guna menjalankan mesin pompa air. Gagasan untuk listrik timbul dari seorang anggota BKM yang juga perngakat desa di daerah tersebut. Dengan atas nama BKM dan KSM Adi Makmur sebagai perwakilan suara rakyat yang diketahui kepala desa mengajukan permohonan ijin penyambungan daya listrik ke KKP (Kantor Kebersihan dan Pertamanan) kab. Batang. Permohonan di kabulkan dan ditandatangani oleh kepala KKP kab. Batang BP. Sugiatmo SH, MM. penyambungan listrik harus melalui persetujuan PLN, maka dari KKP permohonan dan berkas-berkas di ajukan ke kantr PLN Kab. Batang. Proses tembusan di PLN tidak langsung beres, masih ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu pembelian kilometer listrik dan penanggungan biaya listrik per bulan oleh PEMDA. Dari pihak PLN survey ke tempat lokasi pengajuan pompa air. 1 minggu kemudian listrik tersambung dan bisa di operasikan. Mendengar kabar tersebut warga sangat gembira, terlebih air sudah sampai di depan perumahan warga.
Lepas dari proyek, kini dukuh rowadi Kidul berupaya untuk mandiri. System pemeliharaan hasil proyek berupa pembangunan sarana air bersih sudah menjadi tanggung jawab warga setempat. Masyarakat pengguna air kini mulai dapat merasakan manfaatnya dan selanjutnya secara rutin pengguna air di adakan iuran pembayaran pemeliharaan sarana air bersih setiap bulan yang di urusi oleh KPP (Kelompok Pemanfaat dan pemelihara). Terima Kasih P2KP, karenamu kami Maju???. (Sumber : Tim Faskel 58)
Nurhasanah,Koordinator BKM bersatu pejambon menjelaskan bahwa warga di lingkungannya sangat senang dan mendukung dengan adanya program PNPM-P2KP,hal itu di buktikan oleh warga dengan adanya swadaya warga saat membangun kegiatan lingkungan di wilayahnya”paparnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dana BLM I yang telah di salurkan sebanyak 40 juta dengan perincian: pertama pembangunan talud,pembangunana sarana air bersih dan posyandu lansia.
Salah satu Ungkapan rasa syukur disampaikan oleh wasturi salah satu anggoata BKM karena salah satu program di lingkungannya sangat dirasakan oleh warga masyarakat di sekitarnya yaitu pembangunan sarana air bersih,walaupun dengan dana yang minim sebesar 10 juta, yang dilaksanakan oleh KSM “Adi Makmur” rowadi kidul.
KEMITRAAN DENGAN PLN
Proyek ini selesai tinggal satu permasalahan lagi mengenai listrik guna menjalankan mesin pompa air. Gagasan untuk listrik timbul dari seorang anggota BKM yang juga perngakat desa di daerah tersebut. Dengan atas nama BKM dan KSM Adi Makmur sebagai perwakilan suara rakyat yang diketahui kepala desa mengajukan permohonan ijin penyambungan daya listrik ke KKP (Kantor Kebersihan dan Pertamanan) kab. Batang. Permohonan di kabulkan dan ditandatangani oleh kepala KKP kab. Batang BP. Sugiatmo SH, MM. penyambungan listrik harus melalui persetujuan PLN, maka dari KKP permohonan dan berkas-berkas di ajukan ke kantr PLN Kab. Batang. Proses tembusan di PLN tidak langsung beres, masih ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu pembelian kilometer listrik dan penanggungan biaya listrik per bulan oleh PEMDA. Dari pihak PLN survey ke tempat lokasi pengajuan pompa air. 1 minggu kemudian listrik tersambung dan bisa di operasikan. Mendengar kabar tersebut warga sangat gembira, terlebih air sudah sampai di depan perumahan warga.
Lepas dari proyek, kini dukuh rowadi Kidul berupaya untuk mandiri. System pemeliharaan hasil proyek berupa pembangunan sarana air bersih sudah menjadi tanggung jawab warga setempat. Masyarakat pengguna air kini mulai dapat merasakan manfaatnya dan selanjutnya secara rutin pengguna air di adakan iuran pembayaran pemeliharaan sarana air bersih setiap bulan yang di urusi oleh KPP (Kelompok Pemanfaat dan pemelihara). Terima Kasih P2KP, karenamu kami Maju???. (Sumber : Tim Faskel 58)
No comments:
Post a Comment