PENTINGNYA WAWANCARA DENGAN BKM SEJAHTERA DESA SIJONO
UPK BKM Sejahtera Desa Sijono, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang memulai kegiatan pinjaman bergulir pada bulan februari 2009 dengan modal
sebesar Rp 36 juta yang berasal dari BLM tahap 2 tahun anggaran 2007/2008 dengan jumlah KSM yang mendapat pinjaman
awal sebesar 7 KSM.
Kantor desa
sementara menjadi tempat kegiatan/operasional UPK dengan jadwal buka kantor
setiap hari senin sampai jumat pada pukul 09.00 – 12.30 WIB . Pengurus UPK terdiri dari tiga orang, yaitu Bp. Maskuri sebagai Sekertaris dan sekarang menjadi Kordinator BKM
Sejahtera Sijono selaku Penjual
Kerajinan Tampah dan keranjang . .Pelaksanaan kegiatan bergulir di UPK
BKM Sejahtera termasuk bagus. Tercatat,
pada Desember 2012, tingkat
pengembalian sebesar 100% dengan indikator RR sebesar 100 %, NPL sebesar 0 %, LAR sebesar 0%, PAR sebesar 0%
CCR sebesar 174,18% dan ROI
sebesar 4,37 % dengan laba bersih sebesar Rp 2.843.563,- .
Hingga akhir tahun 2009, jumlah KSM yang terlayani dari kegiatan bergulir
sebanyak 10 KSM dengan jumlah
anggota 51 laki-laki dan 22 perempuan,
“Awalnya
sulit sekali memulai kegiatan dana bergulir ini di masyarakat Desa Sijono Kecamatan Warungasem, karena program serupa dengan
pinjaman yang lebih besar sudah seringkali masuk ke desa kami, tapi tingkat
pengembaliannya tidak memuaskan. Selain itu juga ada anggapan dari sebagian
masyarakat bahwa dana bergulir adalah hibah,” kata Koordinator BKM Sejahtera Bp. Maskuri.“Berkat sosialisasi
terus menerus yang dilakukan serta aturan pinjaman yang kami rumuskan bersama
dengan anggota BKM kegiatan bergulir yang dikelola UPK ini sampai sekarang
menunjukkan kinerja yang memuaskan,” tambahnya.
UPK
menerapkan proses verifikasi yang ketat dalam melakukan pencairan pinjaman. Di
antaranya calon peminjam harus diketahui oleh ketua RT dan pada waktu pencairan
pinjaman seluruh anggota KSM harus hadir guna diberi penjelasan tentang
kewajiban-kewajibannya. Juga diterapkan sanksi wilayah dan denda keterlambatan.
“Walau begitu, sampai kini belum ada RT yang terkena sanksi wilayah,” ungkap Kasturah.
Salah satu
kunci sukses kegiatan pengelolaan kegiatan pinjaman bergulir di BKM ini adalah silaturohmi ke KSM, kegiatan silaturohmi
ke KSM ini di lakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan pinjaman dan
mengingatkan peminjam akan kewajiban dalam melakukan pembayaran pinjaman,
bentuk pembinaan dilakukan dengan melakukan kunjungan dan silaturohmi menjaga
hubungan baik dengan peminjam, kegiatan ini maksimal 1 bulan sekali, yang
melakukan kunjungan ke KSM sebenarnya tidak UPK saja tetapi BKM juga terlibat,
keterlibatan BKM di sini sebagai bentuk dari kebersamaan dalam mengelola
perguriran di desa gapuro, kunjungan di lakukan di tempat usaha dan rumah
anggota KSM adapun tujuannya
A. Kunjungan ke tempat usaha peminjam, dengan
tujuan
1) Melihat kondisi usaha masih berjalan atau
tidak
2) Melihat perkembangan usaha peminjam, makin
berkembang atau menurun
3) Melihat tujuan peminjam di gunakan sesuai
denganpermohonan atau menyimpang
4) Membantu mencairkan jalan keluar apabila
terjadi masalah dengan usaha peminjam
B. Kunjungan ke rumah peminjam
1) Melihat kepastian domisili peminjam
2) Melihat kesejahteraan peminjam
3) Membantu mencarikan jalan keluar kepada
peminjam apabila terjadi masalah dengan kesejahteraan peminjam yang akan
mempengaruhi kelancaran angsuran pinjaman
Dengan kunjungan silaturohmi dan pembinan kepada peminjam, peminjam merasa
di perhatikan, adapun kunjungan di lakukan pada
A. Pada 1 bulan setelah realisasi pinjaman
Kunjungan pada bulan 1 setelah realisasi
berguna untuk mengetahui lebih awal apabila terjadi penyimpangan dalam
penggunaan pinjaman
B. Pada 6 bulan setelah ralisasi pinjaman
Kunjungan pada bulanke 6 setelah realisasi
berguna untuk membantu mencarikan jalan keluar kepada peminjam apabila terjadi
masalah dengan usaha dan kesejahteraan peminjam yang akan mempengaruhi
kelancaran pinjamannya
C. Pada bulan terakhir setoran pinjaman
|
|
No comments:
Post a Comment